Senin, 21 April 2014

Resensi Buku

 


1. Identitas Buku.
Judul :  6 Jam Jago Teknik Vokal 
Pengarang : Bebbi Okatara.
Penerbit : Gudang Ilmu.
Tanggal terbit : September 2011
Tebal halaman : 150
Ukuran buku : 15 x 23 cm
Harga buku : Rp 35.000

2. Jenis Buku.
Kesenian.

3. Kutipan Singkat.
Buku "6 JAM JAGO TEKNIK VOKAL" untuk pemula dan secara otodidak membahas lengkap tentang seluk beluk dalam menguasai teknik vokal. Mulai dari pengenalan terhadap musik, seni vokal, dasar-dasar dalam bernyanyi, mencari karakter vokal sendiri, faktor-faktor yang memengaruhi vokal, sikap dan mental menyanyi, saat tampil hingga berbagai tips simpel untuk menjaga kualitas suara agar tetap prima. Dengan buku ini, siapa pun dapat memiliki teknik vokal yang baik dan menjadi profesional yang bersuara emas secara otodidak dalam waktu singkat. 

4. Penilaian Buku.
Kelebihan :
- Buku ini cukup lengkap dalam membahas teori-teori musik, aliran musik, teknik vokal, dan lain-lain sehingga orang awam pun dapat mengetahui, dan mempelajarinya.
- Dalam buku ini juga terdapat contoh gambar serta not-not dalam teknik vokal.

Kekurangan :
- Ada beberapa kata-kata yang mungkin bagi sebagian orang sulit di mengerti.

5. Penutup.
Buku ini sangat menarik perhatian pembaca, dan cukup membantu bagi seorang penyanyi dalam mengolah teknik vokal. 







Metode Ilmiah, Tujuan Ilmiah, dan Sikap Ilmiah

1. Pengertian Metode Ilmiah.
Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.

2. Tujuan Ilmiah.

  • Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
  • Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
  • Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya.
  • Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.
  • Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.

3. Sikap Ilmiah.

Sikap ilmiah merupakan sikap yang harus ada pada diri seorang ilmuwan atau akademisi ketika menghadapi persoalan-persoalan ilmiah. Sikap ilmiah ini perlu dibiasakan dalam berbagai forum ilmiah, misalnya dalam diskusi, seminar, loka karya, dan penulisan karya ilmiah

Sikap-sikap ilmiah yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1) Sikap Ingin Tahu
Sikap ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya tentang berbagai hal yang berkaitan dengan bidang kajiannya. Contohnya : “Mengapa demikian? Bagaimana caranya? Apa saja unsur-unsurnya? Dan seterusnya”.

2) Sikap Kritis
Sikap kritis terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya untuk dibanding-banding kelebihan-kekurangannya, kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan sebagainya.

3) Sikap Terbuka
Sikap terbuka dapat dilihat pada kebiasaan mau mendengarkan pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain, walaupun pada akhirnya pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain tersebut tidak diterima karena tidak sepaham atau tidak sesuai.

4) Sikap Objektif
Sikap objektif terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa diikuti perasaan pribadi.

5) Sikap Rela Menghargai Karya Orang Lain
Sikap menghargai karya orang lain ini terlihat pada kebiasaan menyebutkan sumber secara jelas sekiranya pernyataan atau pendapat yang disampaikan memang berasal dari pernyataan atau pendapat orang lain.

6) Sikap Berani Mempertahankan Kebenaran
Sikap ini menampak pada ketegaran membela fakta dan hasil temuan lapangan atau pengembangan walapun bertentangan atau tidak sesuai dengan teori atau dalil yang ada.

7) Sikap Menjangkau ke Depan
Sikap ini dibuktikan dengan selalu ingin membuktikan hipotesis yang disusunnya demi pengembangan bidang ilmunya.

Sikap-sikap ilmiah yang dijelaskan diatas, kiranya juga harus ada pada diri Anda ketika menyusun karya ilmiah. Kebiasaan-kebiasaan yang bertentangan dengan sikap ilmiah harus Anda buang jauh-jauh, misalnya sikap menonjolkan diri dan tidak menghargai pendapat orang lain, sikap ragu dan mudah putus asa, sikap skeptis dan tak acuh terhadap masalah yang dihadapi.

“Scientist” atau ilmuwan mempelajari gejala-gejala alam melalui observasi, eksperimentasi dan analisis yang rasional. Ia menggunakan sikap-sikap tertentu (Scientific attitudes). Sikap-sikap tersebut antara lain : 

a. Jujur 
Seorang ilmuwan wajib melaporakan hasil pengamatan  secara objektif. Dalam kehidupan sehari-hari mungkin saja ia tidak jujur dari manusia lain, tetapi dalam hal penelitian ia harus sejujur-jujurnya dalam melaporkan 
penelitiannya. 

b. Terbuka 
Seorang ilmuwan mempunyai pandangan luas, terbuka dan bebas dari  praduga. Ia tidak akan meremehkan suatu gagasan baru. Ia akan menghargai  setiap gagasan baru dan mengujinya sebelum menerima/ menolaknya. Jadi ia terbuka akan pendapat orang lain. 

c. Toleran 
Seorang ilmuwan tidak merasa bahwa ia paling hebat. Ia bersedia mengakui bahwa orang lain mungkin mempunyai pengetahuan yang lebih luas, atau mungkin saja pendapatnya bisa salah. Dalam belajar  menambah ilmu pengetahuan ia bersedia belajar dari orang lain, membandingkan pendapatnya dengan pendapat orang lain, serta tidak memaksakan suatu pendapat kepada orang lain.

d. Skeptis 
Ilmuwan dalam mencari kebenaran akan bersikap hati-hati, meragui, dan skeptis. Ia akan menyalidiki bukti-bukti yang melatarbelakangi suatu kesimpulan. Ia akan bersikap kritis untuk memperoleh data yang menjadi 
dasar suatu kesimpulan tanpa didukung bukti-bukti yang kuat.

e. Optimis 
Seorang ilmuwa selalu berpengharapan baik. Ia tidak akan berkata bahwa sesuatu itu tidak dapatdikerjakan, tetapi akan mengatakan “ Berikan saya kesempatan untuk memikirkan dan mencoba mengerjakan “.

f. Pemberani 
Ilmuwan sebagai pencari kebenaran harus berani melawan semua kesalahan, penipuan, kepura-puraan, kemunafikan dan kebatilan yang akan menghambat kemajuan.


Sumber :
http://hadi27.wordpress.com/metode-ilmiah-dan-langkah-langkahnya/
http://ilmaka.wordpress.com/2012/08/06/manfaat-dan-tujuan-penulisan-karya-ilmiah/
http://prianirini.blogspot.com/2012/11/sikap-ilmiah_8.html

Karangan Ilmiah

1.  Ciri-ciri karangan ilmiah yaitu:

  • Sistematis, artinya mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan,       klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya;
  • objektif, artinya pembahasan suatu hasil penelitian  sesuai dengan yang diteliti.;
  • cermat, tepat, dan benar;
  • tidak persuasif;
  • tidak argumentatif;
  • tidak emotif;
  • netral, artinya tidak mengejar keuntungan sendiri atau pihak tertentu;
  • tidak melebih-lebihkan sesuatu

2.  Ciri-ciri karangan ilmiah populer :

  • Struktur .Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal, bagian inti dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan.
  • Komponen dan substansiKomponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
  • Sikap penulisSikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan kata atau gaya bahasa impersonal .
  • Penggunaan bahasaBahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata atau istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.

3.  Ciri-ciri karangan non-ilmiah :
a    ditulis berdasarkan fakta pribadi,
b    fakta yang disimpulkan subyektif,
c    gaya bahasa konotatif dan populer,
d    tidak memuat hipotesis,
e    penyajian dibarengi dengan sejarah,
f    bersifat imajinatif,
g    situasi didramatisir, dan
h    bersifat persuasif. 
    
         Sumber :
       http://aidafiteri.blogspot.com/2012/04/pengertian-dan-ciri-ciri-karangan.html
       http://bayangzone.blogspot.com/2013/04/perbedaan-karya-ilmiah-populer-dan-non.html